Rabu, 11 September 2019 saya diminta mengikuti kegiatan ESQ 3.0 Coaching Empower Your Millennials di Menara 165 oleh kepala sekolah. Sebelumnya, informasi kegiatan sudah ada digrup wathsapp sekolah yang dikirim oleh Direktur Pendidikan sebagai arahan dan perhatian kepada kepala sekolah dan guru. Saat itu saya memutuskan untuk ikut kegiatan tersebut.
Tentu keputusan saya berdasar pada kebutuhan profesi sebagai guru yang setiap hari berinteraksi dengan anak millennial dan untuk menambah wawasan serta pengetahuan.
Pada kegiatan tersebut, saya berangkat bersama kepala sekolah dan satu orang guru SMP pada pukul 12.00 WIB, kami sampai ditempat tujuan sekitar pukul 13.15 WIB.
Setelah tiba kami melakukan registrasi dan menyegerakan melaksanakan salat dzuhur, setelah salat disela waktu menunggu masuk ruangan bertemu dua orang guru dari jenjang SMA, tentunya kami saling sapa.
Tidak lama kami duduk, panitia mengarahkan masuk, karena kegiatan akan dimulai pukul 13.30. Semua peserta yang hadir masuk dengan bersama-sama.
Saat semua sudah di ruangan, peserta terlihat tidak sabar menanti dimulainya kegiatan, kami berlima memilih tempat duduk paling depan, keinginan pribadi dan mungkin semua, berharap melihat dan menyerap energi dari sang inspirator bangsa, pemimpin yang berwibawa, penuh dengan ilmu dan karisma serta cahaya teladan dari guru kita Bapak Dr. H.C Ary Ginanjar Agustian.
Tidak lama kami menunggu, beliau hadir di depan semua peserta dengan pancaran cahaya dari wajah kemuliaannya, hati tak henti bahagia dan diri merasa dipeluk dengan hangat oleh pancaran hakikat dalam jiwanya. Akhirnya berbisik pada diri sendiri "saya siap menyerap energi dahsyat pada hari ini".
Saat sudah masuk di dalam ruangan, tidak lama beliau berjalan menuju beberapa meja dan menyapa serta bersalaman dengan audience. Subhanallah walhamdulillah saya bersyukur, akhirnya beliau menghampiri meja ditempat saya duduk, saya menyambut berdiri dengan tegak sebagai bentuk hormat saya terhadap beliau, kemudian beliau menyodorkan tangan kepada saya sambil menyapa "wah masih muda sekali, bagus hebat hebat", kurang lebih seperti itu sapaan beliau kepada saya.
Saat itupun saya segera mencium tangannya, dalam hati berharap mendapatkan berkah darinya. Sungguh luar biasa melihat senyum, mendengar sapa, dan merasakan salam penuh makna dari beliau.
Sejak melihat beliau, lisan terus berdzikir sehingga mampu memberi kekuatan dalam hati untuk terus bersyukur kepada Allah yang Maha Baik atas semua kesempatan yang telah diberikan. Dengan gagah penuh karisma beliau membuka dengan perkenalan dan demontrasi serta praktik proses coaching, kemudian dilanjut memberikan pengantar teori yang general, tentunya beliau disetiap sesi selalu menyelipkan motivasi penuh energik.
Semua yang tersampaikan mampu menyentuh dan menembus hati pribadi dan mungkin yang lain, sejak awal hingga akhir saya tidak mengantuk. Setiap langkah dan penyampaiannya saya perhatikan dengan fokus, semua harus terserap dari teori dan motivasi yang diberikan. Sungguh terketuk hati saat beliau menyampaikan satu pesan "Kita akan bisa banyak membantu orang lain dengan ilmu ini".
Tubuh gemetar penuh sahdu dan mampu mengeluarkan tetes air jernih dari lahir dan batin. Sejak sesi akhir beliau memberikan pertanyaan "siapa yang mau ikut camp selama 5 hari di sentul untuk mempelajari ilmu ini (coaching), saat itu audience mengangkat tangan, sayapun ikut mengangkat tangan dengan penuh antusias.
Namun setelah diberi tahu penjelasan akomodasi camp tersebut, saya dan mungkin beberapa yang lain memutuskan belum ikut, dan dalam hati hanya mampu berdoa. Walaupun ada juga yang memutuskan untuk langsung ikut.
Sebelum menutup sesi terakhir beliau kembali menyampaikan pertanyaan "ayo siapa lagi yang mau ikut" berulang mengajak semua audience, namun saya pada pertanyaan tersebut tidak mengangkat tangan, yang saya angkat adalah doa untuk disampaikan kepada Allah sang pemilik rezeki "Ya Allah saya mau ikut, mudahkan rezekinya. Aamiin", teriring tangis dalam panjatan doa kepada Sang Khaliq yang Maha Pemberi Rezeki secara terus menerus.
Akhir dari sesi kegiatan beliau menutup dengan doa dan ucap terimakasih, kemudian beliau langsung berjalan pamit kebelakang panggung, tak lama kamipun mengucapkan Alhamdulillah sebagai syukur mengakhiri kegiatan dan kemudian berdiri untuk keluar dari ruangan.
Sejak awal sebelum acara dimulai, kami di dalam ruangan sudah dikejutkan dengan kehadiran Direktur Pendidikan tempat saya mengabdi, yaitu Ibu Evi, beliau adalah orang tua dan guru kami disekolah. Sosok beliau yang sangat dermawan dan lembut, memanggil kami setelah keluar dari ruangan kegiatan tersebut.
Sapanya dari jauh dengan melambaikan tangan "kesini-kesini", sambil berdiri di restoran Medina 165. Tentu kami bersama menjawab dengan anggukan, sebagai simbol ta'dzim kepada beliau, kurang lebih 3 meter kami berjalan dari ruangan kegiatan kepada beliau. Sifat kebaikan dan kedermawanannya ternyata meminta untuk mampir ke restoran Medina 165 "Ayo makan-makan dulu" tawarnya kepada kami.
Ternyata tawarannya sesuai dengan dugaan saya, beliau akan menawarkan makan kepada kami. Akhirnya kita masuk dan dipersilahkan duduk untuk memilih menu, dengan penuh syukur makanan yang sudah dipesan tiba dimeja, kamipun makan bersama. Walaupun kami dengan beliau beda meja, karena kami lihat beliau sedang mendampingi makan bersama teman beliau. Semua makanan menurut lidah kami memang enak dan lezat.
Sambil menunggu makanan dan setelah selesai makan dengan tiba-tiba beliau bolak balik dari meja tempat makannya untuk memberikan pertanyaan-pertanyaan dan kejutan, salah satunya beliau menanyakan kesan dan pesan setelah mengikuti kegiatan tersebut.
Pada akhir bincang beliau menawarkan dengan tulus kepada kami "siapa yang mau di coaching", karena beliau juga sebagai coach di ESQ 3.0 Coaching. Tanpa mikir saya sedikit mengangguk dan segera menjawab "mau Ibu", setelah itu kami diminta untuk menentukan waktu yang beliau jadwalkan yaitu kamis, 12 September 2019.
Setelah sejenak berdiskusi kami diminta untuk menentukan siapa yang pertama, kedua, dan ketiga untuk di coaching. Akhir dari keputusan, saya memilih yang pertama untuk dicoaching oleh beliau. Beliau menyanggupi dipukul 09.00 untuk sesi coaching.
Tepat hari Kamis, 12 September 2019. Saat itu saya diminta oleh sekretaris pribadinya turun keruangan Ibu Evi, yang rencana awal proses coaching dipukul 09.00 mundur pada pukul 11.00, karena beliau ada agenda yang belum bisa ditinggalkan diwaktu yang besamaan. Tidak lama saya turun dan masuk keruang kerja beliau dengan sapa dan salam.
Kemudian saya dipersilahkan duduk, setelah itu diminta untuk mengisi biodata dan topik apa yang akan dibahas, barulah sesi coaching dimulai oleh beliau. Kesan saya saat sesi coaching bersama beliau sangat tenang, nyaman, dan berkesan.
Setelah saya selesai dicoaching tentu mendapatkan energi yang luar biasa, dampak yang didapat oleh saya bahwa proses coaching mampu membawa saya menemukan potensi dan membuka kekuatan terdalam pada diri saya.
Entah mengapa hati terus menyala menyinari mindset yang luar biasa. Selain itu saya merasa lebih bening dalam melihat masalah yang keruh sebesar apapun. Sungguh bahagia diri dan jiwa saat semua dikembalikan dan dipasrahkan kepada Allah Swt.
Pada sesi akhir coaching beliau meminta saya mengisi dua form untuk merangkum dan memberikan feedback dari saya sebagai coachee, dan ahamdulillah sesi coaching saya dengan beliau selesai.
Sebagai penutup, beliau memeberikan nasihat dan penguatan dengan tenang dan tegas serta memberikan senyum dan doa kepada saya, selain itu beliau memberikan keyakinkan kepada diri saya bahwa "Fahmi pasti bisa, bismillah..." Kurang lebih seperti itu yang disampaikan oleh beliau.
Perkiraan saya setelah menyampaikan hal di atas, beliau akan menyelsaikan obrolan, ternyata beliau melanjutkan pembicaraan, dan menyampaikan penawaran yang di luar duga dan sangka saya. Beliau menyampaikan "Semoga Ibu tidak terburu-buru, Ibu akan menawarkan untuk Fahmi ikut kegiatan ESQ. 3.0 Coaching Certified Camp di sentul yang kemarin di sampaikan oleh guru kita Dr. H.C Ary Ginanjar Agustian.
Saya sangat keget penuh kejut, dengan gesture yang sulit digambarkan, saya hanya merespon dengan senyum dan sejenak diam. Akhirnya saya merespon dengan pelan dan perlahan menanggapi atas penawaran tersebut. Ucap saya kepada beliau "Ibu, Fahmi berterimakasih atas kesempatan yang selalu diberikan, saya bersyukur atas penawaran tersebut".
Saat itu saya termenung kepada Tuhan "Ya Tuhan apa lagi yang engkau berikan" dalam bisik hati kepada-Nya, "Apa maksud baik Ibu menawarkan hal ini kepada saya Ya Tuhan". Sebetulnya saya tidak berharap cepat, namun seketika teringat dengan doa yang sudah saya sampaikan di menara 165, bahwa saya memohon kepada Tuhan untuk bisa mengikuti Camp untuk belajar ilmu coaching.
Saya berupaya tenang, untuk memberi keyakinan pada penawaran tersebut. Saya yakin ini adalah jalan Allah untuk memenuhi doa-doa yang telah saya panjatkan sebelumnya.
Allah selalu memberikan kebaikan dengan berbagai kejutan, itu yang dirasa oleh saya sejak bekerja di Sekolah Quantum Inti Indonesia.
Ya Allah saya tidak berhenti bersyukur dan bahagia, sampai sulit untuk disampaikan dan hanya mampu dirasakan oleh saya sendiri. Saat itu juga saya berupaya untuk berkomitmen bahwa saya harus menebar manfaat untuk semua orang dengan ilmu coaching yang nanti akan saya pelajari.
Untuk memberikan kepastian jawaban atas penawaran beliau, saya meminta waktu. Karena saya memerlukan izin dan restu dari orang tua, istri dan kepala sekolah tempat saya bekerja.
Saya meminta waktu selama satu hari untuk memberi kabar, izin, restu serta istikharah quran kepada beliau, dan saya akan segera sampaikan hasil semua kepada beliau pada hari jum'at sore.
Tiba di hari jum'at sore, saya segera memberikan informasi tersebut kepada beliau melalui wathsapp dengan redaksi sebagai berikut ;
Assalamualaikum Ibu, mohon maaf mengganggu waktunya. Fahmi sudah koordinasi dengan kepala sekolah dan komunikasi dengan orang tua dan istri Alhamdulillah semua mendukung dan mengizinkan.
Kemudia saya sudah istikharah qur'an juga Ibu, hasilnya semoga baik, mohon arahanya dan masukan juga untuk hasil garpu talanya. Saya dapat di Q.S Hud 117. Fahmi mohon arahan dan masukan dari Ibu.
Dengan megucapkan puji syukur Alhamdulillahilladzi bini'matihi tatimmus shalihat dan Bismillahirrahmanirrahim Fahmi InSyaAllah siap untuk ikut di pelatihan ESQ Coaching Academy sesi I (16-17 September) dan sesi II (20-22 November). Semoga Allah memberikan ridho-Nya. Aamiin.Terima kasih banyak Ibu. Kurang dan lebih konfirmasi jawaban yang saya sampaikan saat itu kepada beliau.
Saya meyakini bahwa semua adalah bentuk syukur dari kekuatan doa yang membawa saya sampai keruang kegiatan ESQ 3.0 Coaching Certification Camp Bith 9 yang dahsyat penuh kejutan. Semua atas kebaikan Allah melalui perantara khalifah-Nya yang Maha Dermawan, ini tidak kebetulan, namun berdasarkan pada kehendak-Nya.-afa