Cari Buku Saku UN ya Saku Ajaib UN-Tukmu!

Materi IPA merupakan mata pelajaran yang memiliki materi cukup banyak untuk dihafal dan dipahami. Untuk itu saya menyusun Buku Saku ini sebagai tips cara belajar cepat mengunakan nomenik, cerita, dan ringkasan singkat.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Armada Hebat Inspairing

Semua manusia terlahir dari bahan yang berkualitas dan terpilih tanpa terkecuali. Mengalahkan jutaan sperma, dan kalian adalah pemenang.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Sunday 13 November 2022

Kanvas Pemimpin Merdeka Belajar

Berikut kanvasnya:

Thursday 17 March 2022

Respon Refleksi Terhadap Kondisi


Apakah sepakat?
Untuk merespon setiap kondisi tidak tepat dengan emosi, menghakimi dan membatasi. 

Bukankah bentuk respon di atas merupakan tindakan reaktif yang pasti berdampak pada perilaku dan keterampilan serta mindset. Sehingga akan mengalami kendala pada  perkembangan diri dan hidup orang lain.

Bentuk kendala apa yang akan dihadapi?
Apakah benar ada tujuh poin yang akan menjadi kendala?

1. Mental
Sebab stimulan emosi yang berlebihan memunculkan mental kurang berani akibat radar emosi yang tidak terkontrol.

2. Sikap tenang
Sebab stimulan yang ditangkap adalah bentuk kepanikan yang berbuah kurang stabil dalam mengkondisikan emosi pada dirinya sendiri.

3. Percaya diri
Sebab tidak melatih untuk  bebas memilih dengan caranya sendiri, namun kenyataannya  menghakimi dengan cara yang mungkin benar menurut kita, padahal belum tentu baik untuk orang lain.

4. Psikologis
Sebab respon yang ada dan sering diberikan kepada orang lain bersifat menghakimi dan membanding-bandingkan.

5. Kebahagiaan
Sebab tidak pernah dihargai dan kurangnya apresiasi atas setiap upaya yang dilakukan.

6. Potensi dan kemampuan
Sebab tidak pernah diberikan kesempatan untuk mengembangkan diri sesuai dengan kodrat dan talent yang tersembunyi pada setiap diri manusia.

7. Mindset
Sebab stimulan yang diberikan tidak pernah merangsang agar memliki sudut pandang yang bebas dan luas, namun mengarah pada sudut pandang yang tetap atau sempit.

Jika dilihat dari ketujuh kendala di atas. Maka perlunya kita merespon yang tepat pada setiap kondisi apapun. Salah satunya mengubah respon dengan bersikap proaktif, fokus mendorong dan membantu orang lain untuk tetap tumbuh dan berkembang berdasarkan kodrat dan kemampuan sebagai manusia yang sempurna, terbaik dan indah. 

Sekiranya bagaimana cara untuk merespon dengan proaktif. Kita bisa mencoba tujuh cara di bawah ini;

1. Bersikap selalu tenang dalam menghadapi setiap kondisi.

2. Lembut dalam menyampaikan dan menyelesaikan pada setiap persoalan atau tantangan yang dihadapi.

3. Memberikan kebebasan memilih cara dalam menyelesaikan persoalan dan tantangan.

4. Membantu dengan terus menempatkan diri sebagai fasilitator pada setiap proses  yang dilakukan.

5. Menghargai upaya pada setiap proses, dan  sempatkan memberi umpan balik yang membangun pada setiap upayanya. Sehingg setiap upaya pelru selalu dirayakan dengan syukur.

6. Memastikan proses berdasarkan pada kemampuan dan potensi yang dimiliki, agar setiap orang mampu berkembang sesuai kehendak, minat dan bakatnya yang merdeka.

7. Fokus memberikan bekal yang membangun dan membentuk mindset tumbuh yang terbuka dan luas. 

Dengan dua respon yang diketahui terhadap kondisi di atas, bolehkah sejenak kita menutup bacaan ini dengan melakukan refleksi. 

Refleksi ini semoga menjadi penting bagi kita, semua bertujuan untuk mengatur perbaikan peran kita kedepan entah sebagai siapapun. Ada 4 pernyataan, silahkan dari keempat pertanyaan di bawah ini untuk  dijawab. 

1. Akankah kita masih merespon kondisi dengan reaktif?

2. Bagaimana dampak yang akan didapat oleh diri dan orang disekitar kita jika terus merespon dengan reaktif?

3. Apakah dampak positif yang akan didapat oleh kita dengan respon reaktif untuk masa depan ?

4. Apakah Anda merasa penting untuk belajar merespon setiap kondisi dengan proaktif?

5. Masihkah pantas bagi Anda merasa benar ?

Salam bahagia
A Fahmi Abdulloh
T.afa.Ku.R

Friday 4 February 2022

Mampu Menyimpan Nutrisi dan Rasa Yang Lebih Nikmat

Saat menyantap makan malam, saya mencoba 32 kali mengunyah, sejauh yang saya tahu, air liur dan makanan yang tercampur pada mulut dengan jumlah kunyahan tersebut, akan mudah  diekstraksi dalam tubuh. Sehingga nutrisi bisa tersimpan dengan baik dan mampu menambah rasa yang lebih nikmat. 

Saya menyadari semua yang tersimpan dan bertambah pada tubuh dengan proses yang tidak mudah, semua dilalui dan dilatih berkali-kali. Mengapa sampai demikian? Karena hal tersebut sangat jarang dilakukan oleh kebanyakan orang yang sedang makan. 

Sudah harus dipastikan juga, jika mau mengunyah makanan dengan jumlah 32 kali, kita mesti bersabar dalam mejalani prosesnya, kebiasaan ini sangat jarang dan perlu latihan yang panjang, karena bagi umumnya yang makan di tempat manapun, asal mengunyah makanan saja.

Jika dilihat dari proses di atas, ternyata belum cukup hanya melatih jumlah mengunyah. Untuk proses menyimpan nutrisi dan menambah rasa yang lebih nikmat  harus juga didukung dengan mengumpulkan, mengolah, dan menyajikan masakan dengan cara yang baik, sehingga makanan yang kita santap sudah jelas akan kaya kandungan, besar manfaat dan luas berkahnya.

Selain dua hal di atas, masih ada hal yang perlu kita punya, yaitu kesadaran. Kita sadar bahwa cara menerima makanan itu paling penting, terkadang kita belum benar dalam menerimanya, dari setiap sajian rezeki apapun harus mampu diterima dengan syukur supaya tidak kabur hasiat terkuat dalam makanan.

Mengapa itu penting.  Hal itu  mampu menyimpan dan menambah nutrisi dan rasa yang lebih utuh. Pada setiap kunyahan menentukan kualitas, pada setiap cara mencari dan mengolah untuk menentukan kepantasan, dan pada setiap penerimaan dengan syukur menentukan  kuantitas berkah nutrisi dan rasa yang tidak terhingga, bukan hanya terserap  nutrisi  oleh celah cerna, namun mampu membuka celah hati dari Maha pemberi nikmat.

Semua itu memang tidak mudah, hanya bisa terjadi dengan rencana yang matang dan berulang dicoba, kedua hal tersebut saya ibaratkan dua  pasang cara yang bersamaan bergerak untuk terus berupaya menyajikan nikmat dan rasa yang hakiki.

Proses ini harus  menjadi potret baik, menjadi  moment untuk memulai berubah. Sudah saatnya nutrisi dan rasa yang masuk dalam lembar halus lambung kita, menjadi sari-sari makanan yang berubah menjadi energi ketenangan lahir dan batin. Setiap makanan yang kita makan sepatunya menjadi cermin kejernihan spritual.